Thursday, January 27, 2011

Renungan Jumaat

Petikan Hadis Baginda Rasulullah SAW untuk renungan dan peringatan untuk kita semua pada hari Jumaat yang berkat ini.

Dari Abu Hurairah r.a. katanya : "Bertanya orang banyak kepada Rasulullah s.a.w. : Apakah kami akan melihat Zat Allah di hari kiamat kelak ya Rasulullah? Jawab baginda : "Apakah kamu terhalang memandang bulan purnama? Jawab mereka itu : Tidak !". Berkata pula Rasulullah s.a.w. "Adakah kamu sukar lihat matahari ketika tidak ada awan menutupinya?" Jawab mereka tu : "Tidak tuan!""Maka berkata Rasulullah s.a.w. : "Demikianlah jelasnya kamu akan dapat melihat Allah kelak."

Kemudian Rasulullah s.a.w.meneruskan perkataannya, kata beliau : "Pada hari kiamat nanti Allah akan mengumpulkan semua manusia lalu bertitah : "Hendaklah tiap-tiap orang mengikut siapa/apa yang disembahnya didunia dulu" Mendengar itu maka penyembah matahari mengikut matahari, penyembah bulan mengikut bulan, pemuja thoghut mengikut thoghut, penyembah salib mengikut salib, penyembah api mengikut api dan di dalam rombongan mu'min (yang belum bergerak) terdapat pula kaum munafiq. ( Maka pada ketika ini kita dapati terpisahlah di antara kumpulan muslimin dengan yang kafir)

Kemudian Allah taala datang lagi kepada mereka itu dengan wajah yang tidak dikenal, lalu berkata : "Aku Tuhanmu." Maka jawab mukminin : "Kami berlindung kepada Allah dari godaanmu!" Kami tidak akan bergerak dari sini sebelum datang Tuhan kami yang sejati, dan apabila Ia datang kepada kami, dapat kami mengenalNya." (Allah datang kepada kumpulan ini beberapa kali dengan provoke supaya pergi keluar ikut ikutan masing-masing ketika didunia dulu). Pada masa ini ada dikalangan kumpulan mukminin ini yang munafik keluar pergi mengikut kumpulan kumpulan kafir tadi. (Menurut hadis ini baginda menasihati supaya orang-orang Islam tetapkan iman mereka dan jangan keluar dari kumpulan mukminin ini).

Setelah beberapa lama kemudian Allah taala datang lagi kepada mereka dengan rupaNya yang dikenal oleh orang-orang Mu'min itu, lalu berkata : "Aku Tuhanmu". Maka dijawab kaum mu'min : "Benar, Engkaulah Tuhan kami, mereka itupun segera mengikutNya" Berkata pula Rsulullah s.a.w. "Nun disana di atas api neraka dibentangkan titian, maka umatkulah yang pertama-tama menyeberang titian itu. Pada saat itu tak seorang pun dibenarkan berbicara kecuali Rasul-rasul pesuruh Allah; seruan Rasul-rasul ketika itu : Oh Tuhan! selamatkanlah, selamatkanlah!" Ditengah-tengah api neraka itu terdapat banyak besi-besi melengkung seperti lengkung pancing, seperti duri sa'dan." Kata Rasulullah s.a.w. kepada sahabat-sahabat yang hadir : "Adakah kamu pernah melihat sa'dan?" Jawab mereka : "Ya !" "Seperti duri sa'dan itulah bentuk besi-besi itu,hanya saja besarnya tidak terkira, dan itu kelak yang akan mengait manusia yang sedang meniti, menurut imbangan dosa masing-masing. Yang beriman akan terlepas dari kaitannya dan yang berdosa, terkena tetapi akhirnya dilepaskan.

Setelah Allah selesai mengadili hamba-hambaNya dan berkehendak dan mengeluarkan penghuni neraka dengan rahmatNya, dititahkanNya kepada malaikat-malaikat untuk mengeluarkan mereka yang diberiNya rahmat, kerana di dunia mereka tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun. Malaikat-malaikat yang mendapat perintah itupun dapat mengenal orang-orang yang berkata "tiada tuhan yang disembah kecuali Allah" dengan adanya bekas sujud sembahyang yang memang tidak dimakan api neraka.

Kemudian segeralah Malaikat-malaikat itu mengeluarkan mereka dalam keadaan hangus rentung, kemudian dituangkan ketubuh masing-masing air hidup, maka tumbuhlah masing-masing kerana air itu seperti tumbuhnya jenis biji setelah banjir surut. Setelah hal itu selesai seluruhnya, rupanya disana masih tinggal seorang lelaki yang menghadap mukanya ke neraka dialah yang terakhir sekali masuk ke dalam syurga. Kepada Allah ia bermohon dengan bersungguh-sungguh air mukanya dapat dipalingkan dari api neraka itu, dengan alasan bau dan nyalaannya telah menghancur luluhkan dirinya. Demikianlah permohonan itu berkali-kali diulangnya. Kemudian Allah berkata kepadanya "Kalau Aku kabulkan permintaan ini apakah tak ada permohonan yang lain lagi?" Jawab orang itu : "Tidak!" dan ia berjanji keras kepada Allah bahawa ia tidak akan meminta sesuatu apapun lagi. Permohonan orang itupun dikabulkan Allah taala. Setelah terlihat olehnya kemewahan syurga, terdiamlah ia beberapa lama. Kemudian ia bermohon lagi kepada Allah agar dapat disampaikan ke pintu syurga itu, Berkata Allah kepadanya ;" Bukankah engkau telah berjanji keras tak akan meminta apa-apa lagi?" Celaka anak Adam ini! Alangkah pemungkirnya! Maka orang itupun bermohon kedua kalinya kepada Allah serta berjanji pula tak akan menambah permohonannya lagi.

Setelah permohonan orang itu dikabulkan Allah dan terlihatnya kemewahan syurga, terdiamlah ia beberapa lama. Kemudian ia bermohon kepada Allah agar dapat disampaikan kepintu syurga. Setelah ia tiba disana terbukalah pintu syurga itu selebar-lebarnya, dan dilihatnya segala kenikmatan dan kegembiraan, kemewahan yang ada didalamnya. Ia tercengang ta'jub dan tak dapat berkata-kata. Kemudian ia bermohon pula ketiga kalinya agar dapat dimasukkan ke dalamnya, seraya berjanji seperti janji yang lampau. Alangkah pemungkirnya kamu hai anak Adam! kata Allah taala kepadanya. Jawabnya Oh Tuhan! jangan kiranya hamba ini menjadi orang-orang yang celaka-celakanya. Demikianlah permohonan itu diulang-ulang, akhirnya tertawalah Allah taala seraya bertitah : "Masuklah engkau ke dalam syurga ini!" Maka apabila masuk ke dalamnya , bertitahlah Allah : "Sekarang dapatlah engkau mencita-citakan apa saja keinginanmu!" Orang itupun segera bermohon berbagai-bagai permintaan dan mencita-cita bermacam-macam keni'matan sehingga Allah taala memperingatkannya kepada soal-soal yang tertentu dari kenikmatan yang tak diketahuinya. Akhirnya apabila orang itu telah merasa puas, berkatalah Allah taala kepadanya: "Ni'matilah kemewahan yang telah ada ini, bahkan akan ditambah lagi dengan berbagai ni'mat sebanyak itu pula.

Hadis sahih riwayat Imam Muslim

No comments:

Post a Comment